Haii...
Kamu sudah tau pasti ketika aku menulis disini,  itu pertanda aku tidak bisa lagi menahan diri untuk menyapamu.  Sungguh,  tak bisa kucegah rindu ini lebih lama lagi , lalu nyatanya ia lenyap sebelum tiba padamu utuh.
Menyenangkan itu ketika kita punya cara untuk menyampaikan rindu.  Seperti aku yang hanya punya halaman ini untuk menyuarakanku segalannya.  Kadang,  aku berharap catatan ini bernyawa agar bisa terbang menghampiri dirimu dikesunyian sana dan kamu tersenyum sebab mengetahui ada satu orang yang selalu merindukan mu.
Ada 3 alasan mengapa aku menulis ini. Pertama,  tidak lain dan tidak bukan karena aku merindukan mu. Kedua,  aku tidak bisa menyapa mu selain lewat ini. Ketiga,  namamu yang adalah kata favoritku,  tiba - tiba mengema diruang dengarku.
Saat itu aku sendiri memeluk tubuhku sendiri , aku menatap langit langit kamar yang setia menjaga ku padahal ku harap itu kamu.  Setika aku merasakan kesenduan yang menghantam hati juga meremukkan debar di dada kiri.
Kamu tak lagi berusaha untuk ada tapi biarkan aku tetap menyebut mu dengan panggilan biasanya , meskipun itu berarti segala perasaan yang segala di matikan harus kembali bangkit lagi .

Aku ingin mengetahui kabar mu,  tapi takut membuatmu terganggu dengan peduliku.
Aku ingin bercerita padamu,  tapi takut membuatmu lelah mendengar ocehanku.
Alu ingin sekedar menyapamu,  tapi takut membuat mu terpaksa membalas pesanku.

Ini bukan tentang aku tidak merindukanmu , tapi tentang aku yang kesulit memberi label untuk aku dan kamu,  juga tentang aku yang belajar untuk tidak membutuhkan rasa sayang melebihi rasa sayang ku kepada seorang teman. Melalui waktu - waktu itu sungguh tidak sesederhana yang kau pikirkan.

Ini bukan tentang gengsi yang terlalu tinggi , tapi tentang aku yang menjaga hati. Karna jikalau iya kamu menepis perasaan ku , itu akan membuat ku sangat sakit hati dan terus menyalahkan diri sendiri. Maka aku lebih senang diam dan bersabar meski hati menginginkan kamu ada disini dan mudah dijangkau oleh ku.

Sungguh ini bukan tentang aku yang tidak pernah berusaha mencari mu , tapi ini tentang kamu yang tidak cukup mampu membuat ku yakin bahwa aku boleh mencari mu kapanpun aku mau.

Apakah kamu pernah mencintai seseorang dengan teramat mendalam?? Hingga kamu beranggapan bahwa hidup mu akan bahagia jika bersamanya kelak?

 Padahal tidak ada yang mengetahui masa depan itu seperti apa selain pemiliknya.

Kau terlalu terburu buru menafsirkan hal itu dengan pemikiranmu sendiri . Terlalu cepat kau mengambil kesimpulan demikian hanya karena kau sedang dibuat jatuh cinta oleh pesonanya.

Segala sesuatu yang diputuskan dalam keadaan terlalu cinta , barangkali akan membuatmu menyesal dikemudian hari. Sama halnya dengan sesuatu yang diputuskan ketika dalam kondisi terlalu benci , semua perkataan yang keluar dari bibir tidaklah kebaikan melainkan keburukan keburukan pasangan.

Maka, belajarlah yang bisa kita petik darinya ialah,  berusahalah menempatkan kadar cinta dan sayang itu sebagaimana mestinya. Memberikan kepada makhluk sebagaimana seharusnya. Tak perlu terlalu berlebihan sebab hal itupun tidaklah baik.

Berupayalah sekuat tenaga , sebagaimana mengontrol perasaanmu terhadap pasangan.  Bagaimana untuk tetap menjadikan allah satu-satunya yang pantas dicintai sepenuh hati. Sebab pasangan hanyalah sebagai ladang amal untuk kita bisa memasuki surganya.

Baiklah,  ini bukan pendramaan. Ketika aku bilang aku sedih , ya aku benar benar sedih. Kurasa kau tau alasannya. Kenangan yang dulu kamu ciptakan banyak banyak itu, kini sedikit demi sedikit harus kulupakan.

Saat ini aku paham,  aku tidak di perlukan lagi sebagai pendengar cerita cerita mu. Namun aku tidak kecewa,  sedikit pun tidak. Semua orang punya batas waktu dikehidupan orang lain. Bukankah begitu??

Sayangnya,  aku bukan orang yang bisa dengan mudah melupakan ini-itu.  Aku pengingat (rasa sakit)  yang hebat.  Satu hal yang tak kau tau,  detik ini pun aku masih mengalami konflik batin.  Antara ingin menyapa atau melupakan.

Biarlah,  tak perlu aku memilih , karna tak akan mengubah keadaan sama sekali. Dan di antara kita , tidak perlu juga ada hal yang tertinggal. Aku menyayangi mu , mungkin pernah sangat sayang , tapi semuanya tak pernah sama lagi.

Mana yang lebih canggung bertemu kembali dengan mantan pacar atau orang yang tidak sempat menjadi pacar??

Pernah tidak , kamu merasa dekat sekali dengan seseorang?? Kamu tau semua kebiasaan dia sekaligus hal yang di sukai dan dibenci dia.  Kamu hafal semua ceritanya, tapi kamu tidak pernah keberatan jika dia mengulanginya lagi dan lagi.

Bagiku seseorang itu kamu.

Aku ingat, bagimana girangnya aku ketika mendapati dirimu disini,  atau bagaimana hangatnya hati ku saat mengeja setiap sapaanmu. Keduanya adalah hal yang selalu bisa membuatku tersenyum. Ketika sudah sangat dekat , dan kabar buruknya adalah aku tidak bisa tidak berharap lebih.  Aku tidak bisa jika tidak mengingatnya apa yang telah kita bagi. Aku tidak bisa tidak dilibatkan dalam keseharianmu. Aku tidak bisa tidak di kabarkan kamu.

Aku ingin selalu mengisi tanda tanya besar itu , mengenai untuk apa kita berlama lama bersama sama ?? Kamu memperlakukan ku seperti seseorang yang ingin kamu jaga dan itu semakin membuat ku yakin,  bahwa kamu merasakan hal yang sama.  Tapi,  aku tidak tau beban seperti apa yang mengikatmu hingga tak satupun kata yang bisa keluar dari mulut mu.  Jawab itu tidak pernah kuketahui sama seperti tak ku ketahui kapan perasaan ini akan terbilang. Hingga,  kamu berlalu pergi , kita masih bukan siapa siapa.
Dan bagian tersedihnya bukan ketika  aku gagal menahanmu pergi, tetapi ketika aku gagal memilikimu  sekaligus gagal melupakan mu.